Journey!

Tinggalkan komentar

My Experiences in Batam – Anak Berkebutuhan Khusus Saja Mencintai Negaranya, Bagaimana dengan Kita?

Pagi ini, jadwal pelajaran kelas 6 SLB Putrakami adalah Pendidikan Kewarganegaraan, materi pembentukan Negara Indonesia. Gue adalah orang yang tidak terlalu ahli pelajaran IPS, tapi karena ini pelajaran kelas 6 SD, gue yakin bisa melakukannya.

Sebelum memulai materi, di halaman pertama ada perintah untuk menyanyikan salah satu lagu nasional kita, Garuda Pancasila. Lanjutkan>>>

 

My Experiences in Batam – Berbuka Puasa Bersama CL Batam

Hari Senin lalu, gue ada acara buka puasa bersama C~LUVers (CL) regional Batam. CL adalah fansclub artis cilik Cakka Kawekas Nuraga, yang memulai debutnya melalui program Idola Cilik 2.

Gue udah punya rencana untuk menemui mereka sejak masih di Padang, karena selain ingin mendapatkan teman-teman baru, juga sekalian membantu mereka membuat Meet and Greet (MnG – jumpa fans) Cakka di Batam. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Basket Time

Hari ini, Rabu (8/8) pelajaran pertama adalah Penjaskes. Materi awal yang diajarkan adalah basket. Gue agak gugup juga ngajar basket hari ini, karena selain nggak pernah ngajar olahraga, gue juga nggak terlalu ahli basket. Tapi sebenarnya tantangannya adalah karena hari ini gue puasa! :O Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Made A Hand-made!

Kemarin, Selasa (7/8) kelas gue ada pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Untuk pertemuan awal, pelajarannya adalah membuat boneka. Hari itu, kami membuat bentuk boneka sederhana.

Faiq, Alwan, dan Nando terlihat begitu bersemangat dengan kegiatan ini. Dengan bahan botol minuman plastik bekas, bola pingpong, kelereng, koran, dan lem, kami berempat mulai berkreasi! Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Mengikuti Seminar Guru PAUD se-Kepulauan Riau

Hari Minggu lalu, gue diajak sama host mom (Mama) untuk ikut seminar Pendidikan Guru PAUD se-Kepulauan Riau. Nah, di seminar itu Mama jadi salah satu narasumber untuk pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK).

Seminar yang dihadiri oleh guru-guru PAUD se-Kepulauan Riau seperti Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Batam, Bintan, dan beberapa daerah lainnya ini dilaksanakan di Hotel Sari Jaya, Nagoya. Kegiatan seminar ini berlangsung dari tanggal 4-8 Agustus. Dan untungnya, Mama dapat jadwal pembicara hari Minggu! Yeay! Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Ekskul di Hari Sabtu, Sangat Menggoda Iman

Setiap hari Sabtu di Putrakami adalah jadwal untuk ekskul. Disini ada beberapa ekskul, yakni menggambar dan mewarnai, keterampilan, musik, dan yang paling menggoda saat ini adalah ekskul memasak! :9

Sama seperti sekolah normal, disini ekskul juga digabung semua kelas. Mulai dari TK sampai 6 SD ada disini. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Umang-umang Cantik yang Malang

Hari Sabtu dua minggu lalu gue diajak host parentsbelanja ke Pasar Mega Malaka, di Legenda Malaka. Yang kami beli adalah bahan makanan untuk acara buka puasa keluarga besar Putrakami se-Kepulauan Riau.

Setelah membeli seluruh bahan-bahan yang kami butuhkan, Mama membelikan empat ekor umang-umang untuk anak-anaknya. Umang-umang yang ada disini cantik-cantik loh! Kerangnya diwarnai cerah dan dilukis tokoh-tokoh kartun ternama. Hal itulah yang menjadikan umang-umang ini mencuri perhatian anak-anak. Ada Naruto, Blue Angry Bird, Oscar Oasis, dan satu ekor cicak. Belum lagi warnanya, gue aja naksir berat sama binatang kecil ini! Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Dialog

Gue adalah guru kelas 6 SLB Putrakami. Murid gue ada empat orang, Iyes, Nando, Faiq, dan Alwan. Mereka memiliki kepribadian masing-masing. Iyes, memiliki karakter jahil, usil, heboh, dan riang. Dia dekat dengan Nando, yang sedikit lebih santai ketimbang dia. Sementara Faiq, lebih memilih diam, namun selalu nomor satu dalam pelajaran. Dan Alwan, adalah anak yang aktif, selalu berusaha menjadi yang terdepan, dan ambisius.

Hari ini, Senin (30/7), gue mengajar Matematika dan Bahasa Indonesia. Saat pelajaran Bahasa Indonesia, gue minta anak didik gue untuk membuat percakapan dengan teman sebangkunya. Iyes dengan Nando, Faiq dengan Alwan. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Jujur

Salah satu pengajaran yang selalu ditanamkan kepada anak-anak autis adalah “Katakan yang kamu inginkan agar orang-orang tau apa keinginanmu”. Ini bertujuan agar mereka tidak mengamuk tanpa diketahui alasannya. Makanya, orang-orang di sekitar juga harus menanyakan apa yang diinginkan oleh anak-anak autis tersebut.

Oke, disini gue juga mau jujur tentang apa yang gue rasakan. Bukan apa yang gue rasakan tentang orang-orang Batam. Tapi tentang orang-orang di Padang. Tulisan ini bukan berisikan kalimat-kalimat rindu gue pada orang-orang Padang. Tapi sebuah ketidaksanggupan dan ketakutan tidak menepati janji. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Antara Gue, Antonio, dan Bu Indah

Hari Jum’at adalah jadwal akhir Antonio setiap minggunya di Putrakami. Sebenarnya adalah jadwal gue untuk mengajarnya hari itu. Tapi karena terlalu capek mengajar sejak pagi, gue minta bantuan Bu Indah untuk mengajar Antonio.

Antonio bersekolah di salah satu SMP Kristen swasta di Batam, dan itu adalah sekolah untuk anak-anak normal. Hal itulah yang membuat Antonio kesulitan dalam belajar, karena kemampuannya tidak seperti teman-teman sebayanya. Ini adalah tahun keduanya di kelas 2 SMP, karena ia tinggal kelas di tahun ini. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Terapi

Gue nggak punya jadwal ngajar hari Jum’at pagi minggu lalu. Daripada duduk-duduk di kantor seharian, gue pergi main ke ruang terapi. Waktu itu ada Bu Iin sedang menangani Fahri, anak autism speech delayed.

Gue diperbolehkan masuk ke ruang terapi, karena ini salah satu program gue selama volunteering disini. Di ruang terapi, gue diminta untuk memahami anak-anak autism speech delayed. Ini juga salah satu training untuk gue, sebagai pemahaman terapi anak-anak berkebutuhan khusus. Lanjutkan>>>

My Experiences in Baatam – Berbuka Puasa Bersama Keluarga Besar Putrakami se-Kepri

Sabtu minggu lalu adalah hari tersibuk selama gue di Batam. Hari itu gue dikasih cuti sehari untuk bantu-bantu di rumah, karena Bu Yul (mulai tulisan ini gue akan sebut Bu Yul sebagai Mama, atas permintaannya sendiri) akan mengadakan acara berbuka puasa bersama keluarga besar Putrakami se-Kepulauan Riau.

Sedikit informasi, SLB Putrakami yang dipimpin oleh Mama memiliki tiga cabang lainnya di Batu Aji, Pulau Tanjung Pinang, dan Pulau Tanjung Balai Karimun. Tempat gue volunteering adalah SLB pusat Putrakami, di Anggrek Mas 1. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Upin Ipin

Salah satu hal yang paling menarik selama gue di Batam adalah bahasa Melayu mereka. Gue senang aja ngedengar mereka bicara, karena gue ngerasa jadi salah satu tokoh di serial kartun Upin Ipin. Hahahaha.

Di rumah, host siblings gue, Tiara, Brian, dan Dimas selalu berbicara dan berkelahi dengan bahasa Melayu yang lancar. Ya, walaupun nggak semuanya berbahasa Melayu sih. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Gue Dipanggil Pak Kiki

Hari ini, Kamis (26/7), adalah hari pertama gue ngajar. Selama seminggu di sekolah, gue kerja cuma duduk di depan komputer. Jam 8 pagi gue udah di Anggrek Mas, dan langsung dapat jadwal ngajar kelas 6 SDLB pelajaran bahasa Inggris. Beda sama kelas di sekolah-sekolah normal, di SLB satu kelas cuma diisi paling banyaknya lima orang. Di kelas yang gue ajar ada empat orang siswa, semuanya laki-laki. Namanya Faiq, Alwan, Nando, dan Iyes.

Dari keempat siswa yang gue ajar, Iyes adalah anak yang paling heboh. Dia autis tunarungu. Karena pendengarannya kurang berfungsi, ditambah lagi dia anak autis, gue maklumi aja. Iyes berperawakan gempal, pendek, rambut keriting, dan berkulit gelap. Pas gue masuk kelas, dia langsung mengenalkan gue ke teman-temannya. “Oom ini Pak guru kita lho! Namanya Pak Kiki. Iya ‘kan Pak?” ucapnya. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Batam itu Bulat

Rabu (25/7) lalu, gue pulang kerja jam empat sore. Udah cape’ banget, konsentrasi mulai buyar. Gue yang belum ngerti banget sama jalan di Batam, nekat aja pulang sendirian pake motor. Ada feelinggak enak sih sebelumnya, takut nyasar. Tapi, gue nggak peduli, udah kangen sama kasur, mau langsung istirahat.

Eh ternyata feeling gue bener, GUE NYASAR! Gue muter-muter Batam, nyampe di terowongan yang nggak pernah gue lalui, nyampe di Kantor Walikota sampai tiga kali, ketemu sama orang-orang dari fastfood yang lagi promosi di perempatan lampu merah sampai enam kali, lewat di dekat KFC sampai empat kali, lewat di patung kuda sampai empat kali, dan sampai di daerah-daerah yang nggak pernah gue dengar; BALOI! Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Sekolah Militer, Bram, dan Pesantren

Bram, double placementgue, adalah siswa salah satu sekolah militer di Batam. Dia siswa pelayaran, dan dari ceritanya, sekolah disana keras banget.

Bram masuk sekolah pelayaran didaftarkan ayahnya. Ayahnya mengharapkannya masuk Angkatan Laut, karena Batam (Kepulauan Riau) adalah wilayah maritim dan dekat dengan perbatasan Singapore-Malaysia. Kata Bram sih, gaji AL itu ‘paling rendahnya’ 80 juta per bulan, makanya ayahnya ngebet banget masukin dia kesana, untuk ngubah nasib. Lanjutkan>>>

Gathered With Chapter Batam’s AFS/YES Finalists For National Test

Alhamdulillah gue punya teman baru di Batam. Mereka adalah Faisal, Nugraha, Mitha, dan Balqis. Empat orang menakjubkan ini gue kenal dari sebuah tes pertukaran pelajar American Field Study (AFS)/Youth Exchange and Study(YES). Kami adalah anak muda yang mencoba keberuntungan untuk belajar di luar negeri, khususnya Amerika.

Sebenarnya masih ada satu lagi dari Chapter Batam, Mustofa. Tapi dia sulit dihubungi, jadinya nggak bisa ngumpul bareng kami hari Minggu (22/7) lalu.

Gue, dari chapter Padang, udah kenal mereka dari Facebook, terutama Faisal dan Nugraha. Gue udah bilang ke mereka kalau gue datang ke Batam dan pengen ketemu sama mereka. Jadilah, hari Minggu sore, kami ketemuan di Kepri Mall, sekalian untuk buka puasa bareng. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Masuk Kantor!

Baru nyadar, kenapa gue cerita tentang titit dan tikus duluan daripada volunteeringdisini? Hahaha, oke deh, langsung cerita aja deh ya..

Hari pertama gue di sekolah adalah Jum’at. Dari hari itu sampai Rabu, gue dapat pekerjaan yang enaaaak banget. Di kantor! Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Tikus

Di Batam, bukan cuma manusia yang hidupnya sejahtera. Tapi juga tikus! Bisa dibuktiin, tikus di Batam gede semua! Gue yang phobia sama tikus terus-terusan teriak karena kaget ngeliat mereka lari di depan gue. Pernah sekali gue ketemu tikus iseng, yang kayaknya niat banget nakutin gue. Malam itu gue lagi duduk santai di depan rumah, ada tikus gede yang lewat di depan gue . Gue teriak, dia sembunyi. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Sunatannya Brian

Setelah gue dan Pak Pendi ngebawa komputer-komputer itu ke SLB (mulai sekarang gue bakal bilang SLB sebagai sekolah), kami langsung meluncur ke rumah di Bengkong. Sampai di rumah, gue langsung disambut sama Tiara, Dimas, dan… BRIAN YANG NGGAK PAKAI CELANA!!

Sambutan yang diberikan Brian gue nilai cukup hangat, “Selamat siang Bang, silahkan masuk. Apa kabar Bang?” Gue cuma senyum, dan nyelonong masuk ke rumah sambil ngucap salam. “Ian habis sunat loh Bang, liat lah burung Ian, masih luka nih.” Sambungnya sambil nyodorin tititnya ke gue. Gue meringis, dan cuma ber-o’oh ria.

Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Hari Pertama di Batam

Gue ke Batam hari Kamis 19 Juli lalu pake pesawat Lion Air. Pesawat take off jam 08.20 WIB, dan sampai di tujuan jam 10.00 WIB. Di Bandara Hang Nadim Batam, handphone gue malah hang sampai sejam! Gila, gue belum ngabarin siapapun kalau gue udah sampai! Gue panik banget, di daerah orang nggak tau mau kemana, naik taksi takut diculik, nanya sama orang takut dikira penipu. Gue panik banget, paniiik banget! Oke, gue lebih milih jadi orang bego di bandara, berharap banget host parents nemuin gue disini. Dan akhirnya, jam 11.00 WIB, host parents datang ngagetin gue dari belakang. Alhamdulilllah.. Lanjutkan>>>

My Experiences in Batam – Keluarga Baru

Hei guys! Udah seminggu nih gue di Batam, Kepulauan Riau. Bukan untuk liburan loh, tapi untuk mencoba suatu hal yang baru, Volunteering for Special Kids! Iya, gue bekerja sukarela untuk anak-anak berkebutuhan khusus, seperti autism, hyperactive, speech delayed (kesulitan berbicara), tunarungu, dan kesulitan belajar. Bidang kerja ini disebut PLB (Pendidikan Luar Biasa). Dan di Batam, gue ditempatkan di SLB Putrakami, Komplek Anggrek Mas 1 Blok I/38 Batam Centre. Lanjutkan>>>

Tinggalkan komentar