Awal Perjuangan Hingga Dimulainya Kesuksesanku

10

Oktober 4, 2012 oleh kikisenyo

Awal Perjuangan Hingga Dimulainya Kesuksesanku

            Finally, gue bisa buat postingan ini. Sejak seminggu lalu, Kamis (27/9) gue galau banget. 😥 Perasaan gue campur aduk. Sedih, sakit, kecewa, shock, tapi lega. Bukan karena diputusin cewek atau masalah keluarga, tapi karena pengumuman AFS/YES udah keluar, dan gue nggak lulus untuk tahap nasional ke Jakarta! Padahal pas tahu pengumumannya udah keluar, gue loncat-loncat kegirangan. Tapi setelah lihat hasilnya dan nama gue nggak ada dalam daftar kandidat lulus, perasaan gue berbalik 360 derajat. GALAU.

Gimana gue nggak langsung galau? Untuk seleksi di tingkat Sumbar aja, gue harus bersaing dengan 287 peserta lainnya, dengan banyaknya seleksi yang diberikan. Belum lagi gue harus menunggu hampir lima bulan untuk mengetahui hasil seleksi untuk tahap akhir di Jakarta. Itu lamaaa banget loh! Nggak mungkin gue nggak galau mendapati diri gue gagal setelah perjuangan hebat seperti itu.

Tapi, gue masih positive thinking kok. Allah pasti masih punya rencana lain yang lebih hebat untuk hidup gue. Gue percaya itu, karena Allah lebih tahu segalanya ketimbang gue. Dia-lah yang lebih tahu mana yang terbaik untuk gue.

Oh ya, mungkin masih ada teman-teman yang belum tahu apa itu AFS/YES. Keduanya adalah program beasiswa abroad untuk siswa SMA agar lebih mengenal dunia dengan keanekaragaman budayanya. Program tersebut diprakarsai oleh Yayasan Bina Antarbudaya Indonesia, dan sudah lebih dari 500 orang Indonesia telah berpartisipasi dalam program ini. AFS (American Field Study) adalah program beasiswa ke Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Belanda, Norwegia, Italia, atau Swiss dalam jangka waktu 11 bulan untuk bersekolah disana. Sementara YES (Youth Exchange and Study) adalah program beasiswa penuh ke Amerika Serikat selama 11 bulan dan disponsori Department of State US. Dalam program YES, para student exchange akan diberikan uang saku oleh pemerintah Amerika Serikat setiap bulannya.

Ketertarikan gue untuk mengenal dan berhubungan langsung dengan dunia luar itulah yang membuat gue ikut seleksi AFS/YES ini. Untuk mengikuti seleksi ini, gue harus mendaftar dulu ke Chapter (kantor cabang) daerah gue, Chapter Padang, yang juga membuat sub-chapter di Pekanbaru dan Batam. Pada saat mendaftar, gue mendapatkan nomor pin untuk mengisi form pendaftaran yang tersedia di website Bina Antarbudaya. Setelah semuanya diisi dan konfirmasi ke chapter, gue berhak untuk mengikuti seleksi tahap pertama di MAN 2 Padang tanggal 29 April 2012, dimulai jam 8 pagi. Oh ya, nomor peserta gue adalah YBA/YP13-14/PDG/0122 :p

Di form pendaftaran, gue memilih kedua program ini untuk diikuti, AFS dan YES. Untuk AFS, gue meletakkan negara Jepang sebagai pilihan pertama. Jadilah, gue berharap salah satu dari Jepang atau Amerika menjadi tujuan gue nantinya.

Dari sekolah gue, SMAN 3 Padang, ada 25 orang yang juga ikut seleksi ini. Melihat semakin banyaknya saingan, semangat dalam diri gue saat itu juga semakin berkobar. Satu harapan gue, yakni lulus seluruh tes dan bisa membuat orang tua, sekolah, dan teman-teman bangga dengan prestasi gue sebagai exchange student. Gue juga udah mulai berandai-andai, seandainya lulus ke Jepang, gue ingin ke Tokyo Tower, Fujiyama, dan daerah-daerah seluruh Jepang, seperti Hokkaido, Chiba, Kyoto, Okayama, Nagoya, Tottori, dan lainnya.

Dan seandainya lulus ke Amerika, gue ingin mengunjungi Patung Liberty, New York, Washington DC, Colorado, Florida, Wisconsin, Milwaukee, Iowa, Las Vegas, Arkansas, Arizona, dan lainnya. Gue masih ingat, dulu gue sering senyum-senyum sendiri tiap kali menghayalkan Jepang dan Amerika, apalagi kalau membayangkan winter.

Seleksi tahap pertama yang gue lewati adalah test pengetahuan umum, pengetahuan bahasa inggris, dan essay bahasa Indonesia. Di test pengetahuan umum, pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah berbagai hal mengenai lingkungan kita. Test pengetahuan umum menuntut kita untuk lebih update terhadap hal-hal baru dalam kehidupan. Alhamdulillah soalnya dalam bentuk objektif, jadinya ada pilihan yang bisa gue jawab (sebenarnya ada 15 soal dalam bentuk isian). Contoh soal yang masih gue ingat adalah:

  1. 1.      Lagu ‘Baby’ dipopulerkan oleh…
  2. 2.      Berapa banyak penghargaan yang diterima Adele pada Grammy Award lalu?
  3. 3.      Bahasa resmi yang digunakan dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah…
  4. 4.      Nama ilmiah dari tomcat adalah…
  5. 5.      Nama kaisar Jepang saat ini adalah…
  6. 6.      Gelar yang diberikan pada Raja Thailand adalah…
  7. 7.      Besar pergeseran sumbu bumi setelah tsunami Jepang adalah…
  8. 8.      Reuters adalah kantor berita milik negara?
  9. 9.      Sea Games selanjutnya diadakan di negara…

 

Total soal pengetahuan umum ada 100 soal, dua kali lipat dari test pengetahuan Bahasa Inggris yang cuma 50 soal. Di test pengetahuan Bahasa Inggris, pertanyaan yang muncul hanya seputar grammar, pola kalimat, penggunaan to be, kata bantu, dan basic-basic berbahasa Inggris. Lumayan mudah untuk menjawabnya, karena semuanya udah gue pelajari sejak kecil.

Di test terakhir, ada test membuat sebuah essay dengan tema yang sudah ditentukan. Ada tiga tema, yakni “Lima Hal dalam Dirimu yang Membuatmu Pantas Menjadi Seorang Pemimpin”, “Siapa Idolamu dan Alasan Kamu Mengidolakannya”, dan “Lima Hal yang Dibutuhkan Seorang Pemimpin di Masa Sekarang.

Gue memilih tema pertama, “Lima Hal dalam Dirimu yang Membuatmu Pantas Menjadi Seorang Pemimpin”. Pekerjaan gue sebagai salah satu reporter koran di Sumatera Barat memudahkan gue menyelesaikan test essay ini. Hehe, kerjaan nulis terus sih :p

Seminggu lebih gue menunggu hasil pengumuman. Alhamdulillah, gue dinyatakan lulus seleksi tahap pertama! \(^o^)/ Gue masih ingat kayak apa perasaan senang yang gue rasakan hari itu. Selangkah gue sudah semakin dekat dengan Jepang dan Amerika yang gue dambakan.

Gue dapat peringkat 88 dari 90 kandidat Sumatera Barat tingkat SMA yang lulus. Sebagai info, pengumuman kelulusan ini dibagi dalam tingkat SMA Sumbar, SMA Pekanbaru, SMA Batam, MA dan Pesantren, serta difabel. Alhamdulillah, Allah masih menyelipkan nama gue di bagian akhir. Hehe, dari no 87 sampai 90 adalah orang-orang yang mendapatkan nilai paling rendah, “Tujuh Puluh Satu”. Tapi gue sangat bersyukur bisa lulus, karena dari 287 peserta seleksi, hanya 90 orang tingkat SMA Sumbar dan 11 MA Sumbar yang bisa lanjut ke tahap selanjutnya. Dari 25 orang teman-teman gue dari SMAN 3 Padang yang ikut test ini, cuma empat orang yang lulus. Yaitu gue di peringkat 88, Farid Al Rafi di peringkat 77, Delvy Winda di peringkat 59, dan Abdul Aziz di peringkat 72. Kami berempat begitu bangga mendapatkan kenyataan ini. SANGAT BANGGA! Kami dapat banyak ucapan selamat, kalimat motivasi, dan semangat dari teman-teman lainnya. Thank you guys! ♥

Seleksi tahap dua diadakan dua minggu setelah pengumuman. Di tahap ini, ada dua test, yakni wawancara kepribadian dan wawancara Bahasa Inggris. Para interviewer adalah alumni dari AFS/YES/Jenesys program, yang pastinya sudah sangat lihai berbahasa inggris dan memiliki kepribadian yang bagus.

Di wawancara kepribadian Alhamdulillah gue bisa lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan interviewer. Pertanyaannya seputar cara kita menghadapi suatu masalah, apa yang diharapkan dari mengikuti seleksi ini, dan hal-hal lain bersangkutan dengan kehidupan kita sehari-hari. Kelancaran gue berbicara di test kepribadian ini berbanding terbalik pada wawancara bahasa inggris. Di ruang interview gue malah dikasih pertanyaan yang ngebuat gue jadi cengo:

Kak Ayesh (interviewer): Do you have a girlfriend?

Gue                 : Yes, I have.

Kak Ayesh     : Is she beautiful?

Gue                 : Of course she is.

Kak Ayesh     : Which one is more beautiful? Me, or her?

Gue                 : Everyone has their own beautiful, kak. You’re beautiful, my girlfriend is beautiful, too.

Kak Ayesh     : Just answer my question, who’s more beautiful?

Gue                 : *krik krik*

Kak Ayesh     : Ok, forget it. Could you make a poem, or singing a song? Please make me impress of you!

Gue                 : *krik krik*

Kak Ayesh     : Oh, you can’t? Hmm, may be you could tell me a funny story. I want you make me impress of you.

Gue                 : *krik krik*

Kak Ayesh     : I think you’re not a playboy. You can’t do everything what I want. Okay, the last question, what do you think about my school, SMAN 1 Padang?

Gue                 : Smansa is a great school. That school is also one of the international school in Padang. Bla bla bla *I can describe Smansa well, and Kak Ayesh love my answer! Hahaha

Kak Ayesh     : Ok, thank you. Wish you can pass this test.

Gue                 : Amiin…

Gue pikir, pertanyaan Kak Ayesh jadi gaje gitu karena gue adalah orang terakhir di test wawancara English ini. MAN 2 Padang udah kosong, cuma tinggal gue yang belum di test. Jadi, gue bisa memakluminya, karena pasti Kak Ayesh udah agak error juga mewawancarai banyak orang sejak pagi. Hahaha. Tapi karena di wawancara English ini gue cuma bisa cengo, gue takut nggak lulus di tahap dua ini 😦

            Allah masih memudahkan jalan gue. Ternyata gue lulus test wawancara! Ada 40 orang tingkat SMA Sumbar dan 5 dari tingkat MA yang bisa lanjut ke seleksi tahap tiga, dan gue ada peringkat 9! Sumpah demi apa gue bangga dan senang banget bisa terus lanjut seleksi. Apalagi bisa dapat peringkat 10 besar di Sumatera Barat, dan peningkatan ranking yang drastis, dari sebelumnya dapat peringkat 88. Alhamdulillah…

            Ternyata tiga teman gue yang lain, Farid, Winda, dan Aziz, masih belum beruntung. Mereka nggak lulus tahap dua 😦 Farid di posisi 59, Winda di 87, dan Aziz di posisi 49. Jadilah, cuma gue harapan satu-satunya dari SMAN 3 Padang untuk bisa mendapatkan program AFS/YES ini.

Di tahap tiga, adalah test dinamika kelompok. 45 orang kandidat yang berhasil lulus hingga tahap 3 ini dibagi menjadi sebelas kelompok. Gue dapat kelompok pertama, bersama empat orang teman lainnya, yakni Kevin Ilham Kurniawan (Kevin) dari SMAN 1 Padang, Katrin Dayatri (Katrin) dari SMAN 1 Payakumbuh, Resti Helmi (Resti) dari SMAN 10 Padang, dan Mursal Habib (Habib) dari MAN 2 Padang. Pelaksanaan test tahap tiga ini pada akhir Mei lalu.

Karena dapat kelompok pertama, kami berlima-lah yang masuk ruangan test untuk pertama kalinya. Di dalam ruangan itu, kami dikelilingi beberapa orang tim penilai, yang melihat kepribadian masing-masing kami dalam bekerjasama dalam kelompok. Kelompok kami diberikan beberapa bahan sederhana, yakni dua gunting, dua selotip, delapan stik es krim, beberapa helai kertas origami berbagai warna, dan sebuah kertas putih polos. Bahan-bahan tersebut masih disegel, original dari Jakarta.

Dengan bahan-bahan yang diberikan, kami diminta untuk membuat sebuah prakarya yang bisa mengatasi masalah arus lalu lintas di Indonesia. Karena di Indonesia banyak hal yang terganggu karena macet. Mulai dari antrian kendaraan di Pertamina, delay pesawat, terlambatnya keberangkatan kapal, kereta api, busway, dan lain-lainnya.

Dari hasil pemikiran kreatif kami berlima, kami membuat prakarya berbentuk pintu tol otomatis. Karena dengan adanya pintu tol otomatis itu, para pengguna jalan cukup menunjukkan kartu identitasnya di scanner, dan pintu akan terbuka. Berbeda dengan penggunaan pintu tol manual, pengguna jalan harus menunggu operator memberikan karcis, menulis plat kendaraan, dan lain sebagainya yang butuh waktu lama dalam prosesnya. Dengan pintu tol otomatis ini, semua masalah kemacetan, delay, dan lain sebagainya bisa diatasi. Prakarya ini kami sebut “Tol Otoma”.

Kami berlima diberi waktu 30 menit dalam seleksi tahap 3 ini. Dipacu waktu, membuat kami harus pandai-pandai menjaga emosi, karena penilaian dalam test ini adalah untuk melihat kerja sama, menjadi pemimpin, dan menjaga emosi.

And here it is, Tol Otoma!

Setelah menunggu hampir satu bulan, akhirnya pengumuman test tahap tiga keluar juga. Alhamdulillah, lagi-lagi Allah melancarkan jalan gue. Hanya ada 20 orang tingkat SMA Sumbar dan 3 MA Sumbar yang lolos seleksi. Di hasil seleksi, gue dapat peringkat 8, naik satu angka dari hasil seleksi tahap dua. \(^o^)/ Dari teman sekelompok  di seleksi tahap tiga, cuma gue dan Kevin yang berhasil lolos. Kevin dapat peringkat 1, Katrin peringkat 30, Resti peringkat 40, dan Habib di peringkat 8 MA.

Seluruh test yang diadakan di tingkat provinsi sudah gue lewati dengan hasil yang memuaskan. Gue udah bisa membayangkan untuk melanjutkan langkah menuju Amerika atau Jepang yang tinggal sedikit lagi. Gue senaaang banget!

Tahapan selanjutnya adalah seleksi nasional. Berkas-berkas yang sebelumnya diberikan ke chapter sudah dikirim ke Jakarta untuk dinilai oleh juri nasional. Empat bulan menunggu pengumuman, setiap harinya gue berdoa agar diluluskan untuk tahapan nasional. Hampir setiap hari sholat malam agar Allah terus memudahkan jalan gue menuju Amerika atau Jepang, sudah banyak juga usaha lainnya yang gue lakukan agar Allah mendengar doa-doa itu, sehingga gue bisa meraih cita-cita sebagai exchange student.

Hingga pada Kamis (27/9) lalu, pengumuman kelulusan itu keluar. Mood gue tiba-tiba jadi down. Rasa kecewa, sakit, cemburu, kehilangan harapan, dan semua perasaan buruk mulai bersarang di hati. Air mata keluar dengan mudahnya, saat gue dinyatakan nggak lulus mengikuti seleksi nasional di Jakarta.

            Dari chapter Padang (Sumatera Barat, Pekanbaru, Batam) hanya 23 orang yang lulus. Dari Sumatera Barat ada 6 orang dari tingkat SMA, 3 orang dari tingkat MA, dan 1 penyandang difabel. Dari Pekanbaru ada 7 tingkat SMA dan 2 tingkat MA. Sementara Batam ada 4 orang tingkat SMA.

Kandidat lulus dari Sumatera Barat tingkat SMA ada 6 orang, dari peringkat 1 sampai 6. Sementara gue ada di nomor 8. Nyaris lulus, dua angka lagi! Sumpah langsung galau maksimal dapat kenyataan ini! 😦

Gue sempat berpikir kalau Allah itu nggak adil. Tapi dari pencapaian yang selama ini gue raih, dari tahap satu sampai tahap akhir gue udah hebat banget. Dari orang yang sebanyak itu, gue bisa masuk 20 besar dengan ranking 8. Gue udah hebat, cuma gue satu-satunya peserta seleksi dari sekolah yang sampai tahap tiga. Pencapaian yang luar biasa, gue udah bisa membuat orang tua dan keluarga gue bangga dengan hal ini. Tapi mungkin gue masih kurang berdoa dan berusaha, juga belum jodoh sama Amerika dan Jepang. Hehe, Allah belum memberi izin gue meninggalkan orang tua, teman-teman, dan kehidupan gue di Padang.

Dalam keadaan galau kayak gini, memiliki pikiran positif cukup membantu meringankan beban. Gue yang awalnya terus menangis nggak berhenti, mengumpat Allah karena tidak adil, dan mengasingkan diri dari orang lain dengan cepat dapat berubah dan mohon ampun saat sholat. Gue bisa berpikiran positif berkat dorongan orang tua, sahabat, teman-teman, dan guru-guru. Gue juga dengan cepat bisa melihat kenyataan, bahwa bukan cuma gue yang merasakan kegagalan. Allah pasti punya rencana lain dari kegagalan ini. PASTI.

Walaupun masih sedikit iri melihat kandidat chapter Padang yang lulus nasional mempersiapkan dirinya sebelum ke Jakarta, tapi gue sudah sangat ikhlas atas kegagalan ini. Alhamdulillah gue gagal di tahap tiga, gue memiliki pengalaman yang lebih banyak ketimbang teman-teman lain yang lebih duluan gagal. Alhamdulillah gue diberikan motivasi oleh orang-orang tersayang, mungkin ada yang malah dikata-katai karena tidak bisa melanjutkan langkahnya. Allah sayang gue, gue yakin itu.

Kegagalan ini bukan akhir dari kehidupan gue. Malah ini akan menjadi awal dari segalanya, untuk sebuah pelajaran lain dalam hidup gue ke depannya. Kegagalan ini akan membawaku untuk sebuah kesuksesan yang lebih manis, yang lebih indah, yang lebih membanggakan. Pengalaman ini sungguh berharga, terima kasih ya Allah.

*Hidupmu adalah sebuah lukisan. Kebahagiaan adalah warna cerah dalam lukisanmu, sedangkan kegagalan adalah warna gelap di dalamnya. Sebuah lukisan tak akan indah jika semua berwarna cerah. Warna gelap akan mempertegas lukisanmu, memberikan goresan yang membuat lukisanmu menjadi hidup. Warna cerah dan gelap dalam lukisanmu membuatmu memiliki lukisan yang indah. Aku bahagia bisa menambahkan warna gelap dalam lukisanku. Suatu saat, lukisanku akan sangat indah, lebih indah dari lukisan manapun di dunia ini – M. Rezki Achyana*

Ucapan Terima Kasih

  • Sekali lagi, terima kasih ya Allah, Kau berikan aku pengalaman ini.
  • Terima kasih Mama dan Papa, atas segala dukungan dan semangat yang kalian berikan untukku, uang yang kalian keluarkan demi perjalananku, penghargaan-penghargaan yang ikhlas kalian tujukan untukku, atas segala-galanya, termasuk hiburan yang kalian berikan saat aku terjatuh karena kegagalan ini.
  • Terima kasih sahabatku, Vicky, telah menghapus air mataku saat kegagalan itu mendatangi, telah membangkitkan kembali semangatku yang cepat sekali tenggelam, telah memberikan kekuatan padaku dengan pelukan itu.
  • Terima kasih teman-teman sekolahku, yang sudah memberikan motivasi-motivasi indah yang membuat semangatku kembali muncul ke permukaan.
  • Terima kasih pada semua orang yang sudah mendoakanku untuk segalanya, termasuk yang mendoakan keberhasilanku dalam tes AFS/YES ini. Maaf, aku masih belum beruntung. 🙂
  • Terima kasih kepada semua orang yang ada di dalam hidupku. Tanpa ada kalian di sekitarku, aku tak akan menjadi orang yang sehebat dan setegar seperti saat ini.

Cheers~

10 thoughts on “Awal Perjuangan Hingga Dimulainya Kesuksesanku

  1. eky berkata:

    very interesting…

  2. stella berkata:

    keren kak 🙂 aku juga pernah seperti itu, tapi kita tahu Allah Maha Adil

  3. Ali Alfayed berkata:

    Subhanallah, terimakasih ya udah di ceritakan pengalamannya. ini sangat berarti buat saya. dan ini menjadi pelajaran buat saya. karen kita terus mencoba jangan menyerah. gagal itu awal dari kesuksesan. mungkin di program ini kita gagal. tapi, kita bisa coba ikut yang laen, yang bisa menuju ke luar negeri juga :D.. GANBATTE !!

  4. Ade irsa berkata:

    :’)) terharu, beneran. Ganbatte nii-chan!

  5. hanifah salma berkata:

    kak numpang tanya cara daftar nya itu kita check dimana ya , transfer uang chapter padang kemana ya kak , soalnya ga nemu ni kak makasihhh sebelumnya

    • kikisenyo berkata:

      halo, kalau kamu mau daftar, kamu harus beli pin pendataran dulu di chapter padang, di 83 Tour n Travel, Jln H. Agus Salim no 14 Padang, depan Regina Eye Center. Kamu bisa hubungi kak Lani, bagian administrasi pendaftaran di 085252712001. Untuk informasi lebih lanjut bisa liat di Twitter @binabud dan @binabudpdg, serta Facebook Bina Antarbuaya Padang. Atau kalau berkenan kamu hubungi aja aku, 08980149404. Daftar secepatnya ya, pendaftaran ditutup tgl 13 April ini 🙂

Tinggalkan Balasan ke eky Batalkan balasan